Kata kunci yang mudah diingat dan sederhana ini membuat situs jual beli rumah ini populer dan sering digunakan. Walau begitu, kualitas dari situs jual beli ini tak perlu diragukan lagi.

Rumah123 memiliki segudang fitur yang akan membuat berbagai urusan terkait properti menjadi lebih mudah.

Kita boleh saja secara eksplisit menyebutkan kekurangannya agar lebih good bagi calon pembeli. Yang tak boleh ialah memberikan informasi keliru pada iklan.

Menariknya, Millennial Property memberikan bonus untuk pengguna yang mengajak pengguna lain bergabung melalui referral

Label Aset lender dipasang pada iklan yang merupakan properti milik lender yang dijual dengan proses lelang maupun non-lelang.

75,fifty four% pembeli masih mengincar KPR sebagai alternatif pembiayaan pembelian hunian. Hal tersebut juga menunjukkan minat masyarakat masih sangat tinggi dalam mencari dan memiliki hunian mereka meskipun tidak mempunyai dana sejumlah harga residensial yang diincar.

Rumah123 adalah situs teknologi jual beli properti terdepan di Indonesia yang telah melayani jutaan orang sejak 2007.

Jasa ini tentunya bisa dimanfaatkan, tetapi jangan lupa untuk membayar komisi agen properti tersebut setelah transaksi berakhir, ya. 

Jadi, pada sore hari atau saat libur, penghuni bisa memanfaatkan teras layaknya sebuah cafe. Penghuni dapat menjadikannya sebagai tempat bersantai sambil ngopi bersama keluarga atau teman. Jika kamu juga tertarik menerapkan BELI RUMAH ONLINE desain teras rumah…

Aplikasi jual beli rumah terpercaya ini memungkinkan pengguna menemukan properti yang diincar, lalu langsung chat

Lalu, aplikasi ini juga memiliki fitur seperti facts mendalam yang membuat penjual dan pembeli properti mendapatkan informasi lebih lengkap.

Memiliki rumah kini tak lagi hanya sekadar angan-angan dengan suku bunga dan tenor yang ditawarkan KPR BRI.

Misalnya ada fitur pengajuan KPR, fitur cari agen, fitur mencari properti sesuai lokasi kota, dan yang paling penting bisa digunakan secara free of charge.

Di Singapura, harga rumah bisa mencapai beberapa kali lipat dibandingkan dengan harga rumah yang setara di Jakarta, disebabkan oleh keterbatasan lahan dan regulasi properti yang ketat.